Rabu, 08 Oktober 2014

Arsitektur Telematika




1. Pendahuluan
Arsitektur aplikasi merupakan suatu desain aplikasi yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berinteraksi satu sama lain. Biasanya juga disebut dengan infrastruktur aplikasi. Cara komunikasi komponen-komponen tersebut melalui network atau jaringan yang saling terhubung. Terdapat beberapa macam arsitektur aplikasi, di antaranya Stand Alone, Client Server (Two Tier), dan Three Tier. Selain ketiga arsitektur tersebut, Clustering dan DRC (Disaster Recovery Center) merupakan suatu metode tambahan pada arsitektur aplikasi yang lazim digunakan untuk menjaga availability suatu sistem.

2. Macam Arsitektur
2.1 Arsitektur Stand Alone
Dengan menggunakan Arsitektur Stand Alone, maka proses yang dilakukan terjadi pada komputer itu sendiri. Pada arsitektur Stand Alone, biasanya juga terdapat aplikasi dan database pada komputer yang sama. Saat ini, komputer yang menggunakan arsitektur Stand Alone hanya berupa PC User yang memaintain data pada komputer itu sendiri. Tetapi arsitektur Stand Alone sebenarnya juga masih dipakai terutama untuk Server Mainframe seperti UNIX, AS400, dan sebagainya.


Client yang ada pada user merupakan dump terminal yang digunakan untuk mengakses server tersebut. Dan semua proses yang terjadi ada pada server Mainframe dan bukan pada terminal.

2.2 Arsitektur Client Server (Two Tier)
Client Server disebut juga dengan Two Tier karena arsitektur ini hanya memiliki dua tingkatan, yaitu satu sebagai Client dan satu lagi sebagai Server. Arsitektur ini memungkinkan aplikasi pada komputer Client berinteraksi dengan Server melalui jaringan. Umumnya, aplikasi Client Server merupakan aplikasi desktop, dimana aplikasi terinstal di masing-masing PC, dan mengambil data pada satu Server. Server ini merupakan Database Server, dimana dijadikan sebagai pusat data dari aplikasi. Pada arsitektur Client Server ini, proses yang terjadi bisa pada Client maupun pada Server. Aplikasi-aplikasi yang ada Client bisa dipergunakan sebagai proses bisnis maupun hanya merupakan suatu User Interface aplikasi. Untuk membuat suatu proses bisnis pada Client, maka kebanyakan aplikasi menggunakan suatu metode berupa Class yang terbungkus di dalam suatu object. Proses bisnis juga bisa ditempatkan pada Server. Server pada Client Server biasanya digunakan untuk Database, seperti Oracle dan SQL Server, menggunakan Stored Procedure sehingga bisa mengurangi bandwidth jaringan.


2.3 Arsitektur Three Tier
Arsitektur Three Tier merupakan inovasi dari arsitektur Client Server. Pada arsitektur Three Tier ini terdapat Application Server yang berdiri di antara Client dan Database Server. Contoh dari Application server adalah IIS, WebSphere, dan sebagainya.
Application Server umumnya berupa business process layer, dimana bisa didevelop menggunakan PHP, ASP.Net, maupun Java. Sehingga kita menempatkan beberapa business logic kita pada tier tersebut. Arsitektur Three Tier ini banyak sekali diimplementasikan dengan menggunakan Web Application. Karena dengan menggunakan Web Application, Client Side (Komputer Client) hanya akan melakukan instalasi Web Browser. Dan saat komputer client melakukan inputan data, maka data tersebut dikirimkan ke Application Server dan diolah berdasarkan business process-nya. Selanjutnya Application Server akan melakukan komunikasi dengan database server. Biasanya, implementasi arsitektur Three Tier terkendala dengan network bandwidth. Karena aplikasinya berbasiskan web, maka Application Server selalu mengirimkan Web Application-nya ke computer Client. Jika kita memiliki banyak sekali client, maka bandwidth yang harus disiapkan akan cukup besar, Sedangkan network bandwidth biasanya memiliki limitasi. Oleh karena itu biasanya, untuk mengatasi masalah ini, Application Server ditempatkan pada sisi client dan hanya mengirimkan data ke dalam database server.



2.4 Arsitektur Multi Tier
Arsitektur Multi Tier adalah suatu metode yang sangat mirip dengan Three Tier. Bedanya, pada Multi Tier akan diperjelas bagian UI (User Interface) dan Data Processing. Yang membedakan arsitektur ini adalah dengan adanya Business Logic Server. Database Server dan Bussines Logic Server merupakan bagian dari Data Processing, sedangkan Application Server dan Client/Terminal merupakan bagian dari UI. Business Logic Server biasanya masih menggunakan bahasa pemrograman terdahulu, seperti COBOL. Karena sampai saat ini, bahasa pemrograman tersebut masih sangat mumpuni sebagai business process.


3. Clustering dan DRC
Clustering merupakan salah satu metode untuk menjamin availability dari suatu system. Dengan menggunakan Clustering, maka kita membuat dua sistem dimana satu server bersifat aktif dan satu server lainnya merupakan mirror dari sistem tersebut. Clustering bisa diimplementasikan pada database level (Database Server) maupun pada application level (Application Server).




Sebaiknya memang saat implementasi Clustering ini dilakukan pada kedua server tersebut. Tetapi, untuk menerapkannya membutuhkan biaya tambahan yang biasanya tidak murah. DRC dibuat juga memiliki tujuan yang sama dengan Clustering. Tetapi pada DRC ini, biaya yang dibutuhkan jauh lebih besar, karena DRC berarti kita membuat satu system bayangan (di tempat yang berbeda), untuk menjaga availability dari sistem. Pada Clustering biasanya ditempatkan pada daerah yang sama, dimana digunakan untuk availability saat primary sistemnya (Database dan Application Server) sedang rusak. Sedangkan pada DRC biasanya digunakan untuk availability saat tempat dimana Database Server dan Application Server sudah tidak bias digunakan lagi karena bencana (seperti banjir, gempa bumi, kebakaran, dan sebagainya).

Pemanfaatan Telematika di Bidangnya



Telematika sudah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia, bahkan menjadi komoditas industri, bisnis informasi, media dan telekomunikasi.

Perubahan (kemajuan) dalam teknologi telematika telah mentransformasikan pola ekonomi, pola hidup dan cara melakukan bisnis secara signifikan. Pemanfaatan internet dalam e-Business secara nyata dapat menekan biaya transaksi bisnis dan memberikan kemudahan dalam melakukan diversifikasi kebutuhan.

Pemanfaatan internet dalam e-Government juga telah terbukti dapat meningkatkan kinerja pemerintah didalam penyediaan informasi dan penyelenggaraan layanan kepemerintahan kepada masyarakat dan kalangan bisnis.

PEMANFAATAN TELEMATIKA

Pemanfaatan internet dalam e-Health, e-Education, dan lain-lain secara nyata telah memberikan nilai tambah bagi masyarakat, pengaruh lebih jauh perkembangan telematika berimplikasi pada transformasi pola ekonomi yang semula berorientasi pada “Supplier” kearah “Konsumen”.

Konsumen secara mudah dapat melakukan pencarian dan perbandingan untuk mendapatkan produk berkualitas tinggi dan dengan harga kompetitif. Selain itu, perkembangan telematika juga mempengaruhi pola dan fungsi pemerintah, dari semula bersifat memiliki, mengembangkan dan mengoperasikan industri, berubah menjadi penentu kebijakan, pemberi regulasi, pemantau dan pendorong perkembangan sektor industri.

PERAN TELEMATIKA

I. Sebagai bidang usaha (Telematika menjadi core bisnis) :
a. Industri
b. Perdagangan
c. Jasa

II. Sebagai penunjang usaha (Telematika sebagai enabler) :
a. Efisiensi
b. Peningkatan daya saing

a) Potensi pengembangan produk dan pasar yang sangat besar belum dimanfaatkan dengan baik, padahal pengembangan industri software telematika di dalam negeri akan mampu memperluas lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat.

b) Lemahnya standardisasi dan sertifikasi produk piranti lunak dalam negeri menyebabkan kualitas produk beragam yang membingungkan konsumen.

c) Mengurangi ketergantungan pada piranti lunak import akan sangat berarti dalam meningkatkan kemampuan nasional untuk memanfaatkan telematika (khususnya untuk UKM).

d) Kelemahan Hukum dan Perundangan serta ketidak relaan membayar lisensi dengan biaya mahal, menyebabkan tingginya tingkat pelanggaran HAKI di Indonesia.

Jumat, 04 Juli 2014

Contoh - Contoh Surat

1. SURAT PEMBERITAHUAN

Surat pemberitahuan adalah surat yang berisi pemeberitahuan kepada semua anggota lingkungan agar mereka mengetahui tentang apa yang perlu di ketahui dengan ciri  bersifat mengerim kabar atau berita serta memberitahu sesuatu.

Struktur isi surat pemberitahuan adalah sebagai berikut
1.    Bagian pembuka, berisi pengantar atau pendahuluan yang berisi masalah pokok
2.    Bagian isi, berisi rincian, uraian, keterangan atau penjelasan dari masalah pokok yang akan diberikan
3.  Bagian penutup, bersisi sebuah harapan terhadap pihak yang dituju memaklumi hal yang disampaiakan serta adanya tanggapan atau respon penerima surat.


CONTOH SURAT PEMBERITAHUAN

2. CONTOH SURAT UNDANGAN BERJUDUL
Undangan adalah sebuah ajakan berbentuk selebaran atau surat, yang biasanya digunakan untuk mengajak orang-orang agar menghadiri suatu acara tertentu. Undangan merupakan suatu yang harus ada ketika membuat sebuah acara, agar orang-orang yang diundang tersebut mengetahui acara yang akan diadakan.

CONTOH SURAT UNDANGAN BERJUDUL




3. SURAT UNDANGAN PERIHAL



4. SURAT KUASA

yang dimaksud dengan surat kuasa adalah surat yang berisi persetujuan dari pemberi kuasa untuk melimpahkan sebuah wewenang yang tertera dalam surat kepada pemegang surat kuasa.

CONTOH SURAT KUASA


5. SURAT PENGANTAR
Surat pengantar ditunjukan kepada seseorang atau penjabat yang berisikan penjelasan singkat tentang surat,dokumen, barang atau bahan lain yang dikirim . surat pengantar mempunyai dua bentuk yaitu bentuk kolom dan berbentuk surat dinas biasa. Suarat pengantar dalam bentuk surat diinas biasanya penulisan nya sama seperti surat dinas biasa, sedangkan surat dinas pengantar dalam bentuk kolom penulisannya di buat kolom-kolom , ini merupakan bagian isi surat yang terdiri atas nomor/barang , jumlah dan keterangan . biasanya untuk mempercepat pekerjaaan surat pengantar dalam bentuk kolom ini di buat dalam bentuk blangko/formulir sehingga kalo membutuh kan tinggal mengisi saja.

CONTOH SURAT PENGANTAR




6. SURAT PERNYATAAN




7. SURAT PENUGASAN


CV Diri Sendiri

Data Pribadi

Nama : Rangga Aditya Saputro
Jenis kelamin : Laki-Laki
Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 19 Januari 1994
Kewarganegaraan : Indonesia
Status perkawinan : Lajang
Tinggi, berat badan : 171 cm, 45 kg
Kesehatan : Baik
Agama : Islam
Alamat lengkap : Jl. D Baru Rt.004/04 no. 4, Jakarta Pusat. Kelurahan Cempaka Putih Barat. kecamatan Cempaka Putih
Telepon, HP : 085773207869
E-mail : ngga.osd@gmail.com

Pendidikan:
» Formal

Sekolah Dasar: SDN CPB 11 pagi
Sekolah Menengah Pertama: SMP Negeri 77 Jakarta Pusat
Sekolah Menengah Atas: SMA Negeri 41 Jakarta Utara
Perguruan Tinggi: Program Sarjana (S-1) Sistem Informasi Universitas Gunadarma, Salemba (Semester 6)


Kemampuan:
Kemampuan Komputer (MS Word, MS Excel, MS Power Point, MS Access).
Kemampuan Internet.


Jakarta, 4 Juli 2014

FORMAT TTD




Rangga Aditya Saputro

Sabtu, 28 Juni 2014

LAPORAN

Pengertian Laporan

Laporan adalah suatu cara komunikasi dimana penulis menyampaikan informasi kepada seseorang atau suatu badan karena tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Laporan merupakan suatu jenis dokumen yang sangat bervariasi bentuknya dan sebab itu sukar diberi suatu batasan pengertian yang jelas.

Macam – Macam Laporan :

1.Laporan berbentuk formulir isian

Laporan berbentuk formulir isian adalah laporan yang sudah memiliki bentuk baku berupa formulir, sehingga penerima laporan dengan mucIah dapat membaca dan memahami keterangan yang dimuat dalam formulir itu

Contoh :



2. Laporan berbentuk surat

Laporan surat adalah laporan yang berbentuk surat. Surat ini seperti surat pada umumnya, hanya ada subjek yang ingin disampaikan agar dapat diketahui oleh penerima laporan.

Contoh :



3. Laporan berbentuk memorandum

Laporan ini mirip dengan bentuk surat namun biasabya lebih singkat, seringkali digunakan untuk suatu laporan yang singkat dalam bagian-bagian suatu organisasi atau antara atasan dan bawahan dalam suatu hubungan kerja.

Contoh :



4.Laporan Berkala

Laporan ini selalu dibuat dalam jangka waktu tertentu. Laporan seperti ini dapat dibuat dalam bentuk formulir isian atau dalam bentuk memorandum.

Contoh :



5.Laporan laboraturis

Tujuannya adalah untuk menyampaikan hasil dari percobaan atau kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam laboratoria.

Contoh :

Selasa, 06 Mei 2014

Benda Kesayangan


Motor ini merupakan benda kesayangan saya, karena motor ini telah banyak membantu saya sebagai alat transportasi sejak masih sekolah dulu.

Spesifikasi Motor Honda BeAT
Dimensi
Dimensi (P x L x T) 1,859 x 676 x 1,053 mm
Jarak sumbu Roda 1.240 mm
Jarak terendah ke tanah 156 mm
Berat kosong 89.3 kg

Rangka
Rangka Tulang punggung
Suspensi depan Teleskopik
Suspensi belakang Lengan ayun dengan shockbreaker tunggal
Ukuran Ban depan 80/90-14 M/C 40P
Ukuran Ban Belakang 90/90-14 M/C 46P
Rem depan Cakram hidrolik dengan piston tunggal
Rem belakang Tromol

Mesin
Tipe mesin 4 Langkah SOHC
Sistem pendinginan Pendinginan udara degan kipas
Diameter x langkah 50 x 55 mm
Volume langkah 108 cc
Perbandingan kompresi 9,2 : 1
Daya maksimum 8.22 PS / 8.000 rpm
Torsi maksimum 8,32 N.m (0.85 kgf.m) / 5.500 rpm
Kopling Otomatis, sentrifugal, tipe kering
Starter Electric starter & kick starter
Busi ND U24EPR9, NGK CPR8EA-9

Kapasitas
Kapasitas tangki bahan bakar 3,5 liter
Kapasitas Minyak Pelumas Mesin 0,7 liter pada penggantian periodik
Transmisi Otomatis, V-Matic

Kelistrikan
Aki MF battery, 12 V – 3 A.h
Sistem pengapian DC – CDI, Battery
Karburator VK22x1
Lampu Depan 12V 32W x 1
Lampu Senja 12V 3,4W x 1

Senin, 05 Mei 2014

Resensi 9 Matahari

Identitas Buku

Judul buku : 9 Matahari
Penulis : Adenita
Penerbit : Gransindo
Cetakan pertama : November 2008
Tebal : xiv + 362 hlm

Sinonsis
Semangatnya untuk kuliah memang tak terkalahkan oleh apa pun. Kesadarannya akan ilmu sebagai investasi untuk memperbaiki kesulitan keluarga memberinya energy yang meluap-luap dalam dadanya. Itulah Matari. Seorang wanita pintar dan melihat ke masa depan.
Matari merasa beban untuk memperbaiki kehidupan keluarga ada di pundaknya, sekaligus satu-satunya harapan saat ayahnya sudah tidak bekerja lagi. Dengan semangat dan tekat untuk berinvestasi dalam ilmu, Matari pergi ke Bandung. Ia masuk jurusan FIKOM (Fakultas Komunikasi) di Panaitan. Hidupnya sangat susah di sana, penuh dengan hutang, dan situasi-situasi yang sungguh menyulitkan dirinya. Seperti bekerja di Qyu FM sekaligus kuliah, sehingga terkadang Matari jauh dari pergaulan. Hidupnya terjebak dalam rutinitanya sendiri.
Sampai akhirnya ia bertemu "sekolah kehidupan"-nya bersama tante Erna dalam keluarga seruling. Yang memberinya pandangan baru dan penyucian jiwa, juga sebagai keluarganya di Bandung. Ia juga bertemu 4 serangkai yang terdiri dari : Arga Panuntun, Medi Indriatno, Genta Kaligis, dan Muhammad Kaisar. Yang memberinya pertualangan untuk membentuk televisi lokal CTV!
Dari merekalah Matari yang mulai kehilanagan semangat menemukan kembali tujuannya. Dari merekalah Matari berani untuk menghadapi dunia kuliah kembali, setelah sekian lama cuti. Dengan Matari yang baru semua halangan yang ada menjadi sangat mudah ditempuh, berkat doa-doanya kepada yang Maha Kuasa yang mulai di kabulkan.

Pertimbangan
Kelebihan :
- Dari kisah inilah kita disadarkan bahwa hambatan apa pun bukanlah alasan untuk berhenti untuk meraih tujuan.
- Menyadarkan kita bahwa semua yang kita dapatkan sekarang patut di syikuri atas rahmat dari yang Maha Kuasa. Tak ada rezeki atau kesenangan satu pun tanpa persetujuannya.

Kekurangan :
- Memiliki kisah yang sangat kompelks. Dalam hidupnya Matari terlalu berpandang negatif dalam semua masalah yang ada. Sehingga dapat membuat jenuh para pembacanya.
- Cerita-cerita yang terdapat dalam 9 Matahari tidak saling berhubungan atau berdiri sendiri-sendiri. Jadi terasa tidak adanya klimaks dalam cerita ini.
- Banyak cerita yang kurang di Ekspoitasi dengan baik seperti saat kuliah, dan wisuda. Adenita seperti terburu-buru untuk menyelesaikan ceritanya. Dan kisah ini seperti menceritakan kisah Matari sendiri, tanpa adanya kisah-kisah dari orang-orang yang terdapat di seklilingnya.

Penutup
Secara keseluruhan buku ini sangat memberi semangat untuk terus melanjutkan jalan pendidikan walau berbagai masalah kian mendera. Beragamnya kisah yang dikumpulkan menjadi bab dapat menjadi membelajaran untuk kita sendiri. Dari apa saja yang akan menghadang, dan bagaimana cara menyikapinya.

Ciri - Ciri Karangan Ilmiah

Karangan ilmiah merukapan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu ,disusun menurut metode tertentu dengan sistematika yang bersantun bahasa dan isinya dapat di pertanggungjawabkan kebenarannya.
Tujuan dari pembuatan karangan ilmiah :
1. Memberi penjelasan
2. Member komentar atau penilaian
3. Memberi saran
4. Menyampaikan sanggahan
5. Membuktikan hipotesa
Bila fakta yang disajikan berupa fakta umum yang obyektif dan dapat dibuktikan benar tidaknya serta ditulis secara ilmiah, yaitu menurut prosedur penulisan ilmiah, maka karya tulis tersebut dapat dikategorikan karya ilmiah, sedangkan bilamana fakta yang disajikan berupa dakta pribadi yang subyektif dan tidak dapat dibuktikan benar tidaknya serta tidak ditulis secara ilmiah, karya tulis tersebut termasuk karya tulis non ilmiah.

CIRI-CIRI KARYA ILMIAH

1. Struktur Sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
2. Komponen dan Substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
3. Sikap Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
4. Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari   pilihan kata / istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.

PERBEDAAN KARANGAN ILMIAH DAN NON ILMIAH

Istilah karya ilmiah dan nonilmiah merupakan istilah yang sudah sangat lazim diketahui orang dalam dunia tulis-menulis. Berkaitan dengan istilah ini, ada juga sebagian ahli bahasa menyebutkan karya fiksi dan nonfiksi. Terlepas dari bervariasinya penamaan tersebut, hal yang sangat penting untuk diketahui adalah baik karya ilmiah maupun nonilmiah/fiksi dan nonfiksi atau apa pun namanya, kedua-keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek.
1. Karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau observasi.
2. Karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.
3. Dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.

SIFAT KARYA ILMIAH

Berbeda dengan tulisan fiksi (novel, puisi, cerpen), karya ilmiah bersifat formal sehingga harus memenuhi syarat.Beberapa syarat tersebut adalah sebagai berikut:
1.    Lugas dan tidak emosional
Maksudnya adalah karya ilmiah hanya mempunyai satu arti, tidak memakai kata kiasan, sehingga pembaca tidak mebuaat tafsiran (interprestasi) sendiri-sendiri. Karena itu, perlu ada batasan (definisi) oprasional pengertian suatu istilah, konsep, atau variabe.
2.   Logis
          Maksudnya adalah kalimat, alinea, subbab, subsubbab, disusun berdasarkan suatu urutan yang konsisten. Urutan disini meliputi urutan pengertian, klasifikasi, waktu (kronologis), ruang, sebab-akibat, umum-khusus, khusus-umum, atau proses dan peristiwa.
3.   Efektif
          Maksudnya adalah baik alinea atau subbab harus menunjukan adanya satu kebulatan pikiran, ada penekanan, dan ada pengembangan.
4.   Efisien
         Maksudnya adalah hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami.
5.    Ditulis dengan bahasa Indonesia yang baku.

Sabtu, 29 Maret 2014

Puisi Masa Depan

Harapanku ada diujung mata
Dan ia terus menerus melambai
Walaupun badai dan gersang menerjang
Semuanya akan kulawan dengan kemampuanku

Karna waktu tetap akan berputar
Kini saatnya ku rubah masa depanku
Ini semua kulakukan demi kesuksesanku
Nanti di masa yang akan datang

Kamis, 27 Maret 2014

Berfikir Induktif

Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti.

1.Generalisasi
Generalisasi adalah suatu penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individu untuk menurunkan suatu inferensi yang bersifat umum yang mencakup semua fenomena tadi.
Pola pikir generalisasi bukan hanya kita pelajari saat bersekolah tapi juga kita pelajari dalam menghadapi masalah dimana setiap ada masalah manusia cenderung memnyimpulkan dari fenomena fenomena yang pernah dialami

Jenis Jenis Generalisasi Berdasarkan Bentuknya :
1.Loncatan Induktif
Paragraf Generalisasi yang bentuknya loncatan induktif tetap bertolak dari beberapa fakta namun fakta yang ada belum bisa mencerminkan seluruh fenomena yang terjadi. Tapi fakta itu dianggap mewakili sebuah persoalan. Generalisasi jenis ini sangatlah lemah karena dasar faktanya belum bisa mencerminkan seluruh fenomena.

2.Tanpa Loncatan Induktif
Berbeda dengan Loncatan Induktif yang langsung menarik kesimpulan walaupun fakta yang ada belum bisa mencerminkan fenomena secara keseluruhan, Paragraf Generalisasi yang berbentuk Tanpa Loncatan Induktif
memberikan cukup banyak fakta dan lengkap sehingga bisa mewakili keseluruhan.
Paragraf ini sangat baik karena kebenarannya dapat dipercaya karena menggunakan fakta yang lengkap.


2.Hipotesis dan teori

Sebuah teori adalah prinsip mapan yang telah dikembangkan untuk menjelaskan beberapa aspek dari suatu pengetahuan. Sebuah teori muncul dari pengamatan dan pengujian berulang dengan menggabungkan fakta, hukum, prediksi, dan hipotesis yang diterima secara luas.

Suatu hipotesis sifatnya spesifik dan prediktif, membahas tentang apa yang Anda harapkan akan terjadi dalam penelitian Anda. Sebagai contoh, sebuah penelitian untuk melihat hubungan antara kebiasaan belajar dan kecemasan mungkin memiliki hipotesis yang menyatakan, "Kami memperkirakan bahwa siswa dengan kebiasaan belajar yang lebih baik tidak mengalami banyak kecemasan." Jika sebuah studi membahas tentang eksplorasi alam, hipotesisnya harus selalu menjelaskan apa yang diharapkan terjadi selama eksperimen atau penelitian.

Kedua istilah (teori dan hipotesis) kadang-kadang digunakan secara bergantian, namun perbedaan penting di antara keduanya meliputi:

· Suatu teori memprediksi peristiwa secara umum, sedangkan hipotesis membuat prediksi spesifik tentang bagian tertentu suatu keadaan.

· Suatu teori telah diuji secara luas dan diterima secara umum, sedangkan hipotesis adalah dugaan spekulatif yang belum diuji.

3.Analogi

Analogi dalam ilmu bahasa adalah persamaan antar bentuk yang menjadi dasar terjadinya bentuk-bentuk yang lain. Analogi merupakan salah satu proses morfologi dimana dalam analogi, pembentukan kata baru dari kata yang telah ada. Contohnya pada kata dewa-dewi, putra-putri, pemuda-pemudi, dan karyawan-karyawati.


4.Hubungan Kausal

Hubungan kausal (kausalitas) merupakan perinsip sebab-akibat yang dharuridan pasti antara segala kejadian, serta bahwa setiap kejadian memperoleh kepastian dan keharusan serta kekhususan-kekhususan eksistensinya dari sesuatu atau berbagai hal lainnya yang mendahuluinya, merupakan hal-hal yang diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan sanggahan. Keharusan dan keaslian sistem kausal merupakan bagian dari ilmu-ilmu manusia yang telah dikenal bersama dan tidak diliputi keraguan apapun.


5.Induksi dalam metode eksposisi

adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat.
Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik. Sebagai catatan, tidak jarang eksposisi ditemukan hanya berisi uraian tentang langkah/cara/proses kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses.
Langkah menyusun eksposisi:

  • Menentukan topik/tema 
  • Menetapkan tujuan 
  • Mengumpulkan data dari berbagai sumber 
  • Menyusun kerangka karangan sesuai topik yang dipilih 
  • Mengembangkan kerangka menjadi eksposisi

Penalaran

1.Pengertian penalaran
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui

2.Infrensi dan Implikasi
Metode inferensi adalah mekanisme berfikir dan pola-pola penalaran yang digunakan untuk mencapai suatu kesimpulan. Metode ini akan menganalisa masalah tertentu dan selanjutnya akan mencari jawaban atau kesimpulan yang terbaik. Penalaran dimulai dengan mencocokan kaidah-kaidah dalam basis pengetahuan dengan fakta-fakta yang ada.

Contoh metode inferensi :
Pada suatu hari, Anda hendak pergi kuliah dan baru sadar bahwa Anda tidak memakai kacamata. Setelah diingat-ingat, ada beberapa fakta yang Anda yakini benar :
1. Jika kacamataku ada di meja dapur, aku pasti sudah melihatnya ketika mengambil makanan kecil.
2. Aku membaca buku pemrograman di ruang tamu atau aku membacanya di dapur.
3. Jika aku membaca buku pemrograman di ruang tamu, maka pastilah kacamat kuletakkan di meja tamu.
4. Aku tidak melihat kacamataku ketika aku mengambil makanan kecil.
5. Jika aku membaca majalah di ranjang, maka kacamataku kuletakkan di meja samping ranjang.
6. Jika aku membaca buku pemrograman di dapur, maka kacamata ada di meja dapur.
7. Berdasar fakta tentukan di mana letak kacamata ?
Jawab :
Pernyataan dengan symbol-simbol logika :
p : kacamata ada di meja dapur
q : aku melihat kacamataku ketika mengambil makanan kecil
r : aku membaca buku pemrograman di ruang tamu
s : aku membaca buku pemrograman di dapur
t : kacamata kuletakkan di meja tamu
u : aku membaca majalah di ranjang
v : kacamata kuletakkan di meja samping ranjangFakta dapat ditulis :

1. p → q
2. r v s
3. r → t
4. ~q
5. u → v
6. s → p
Kesimpulan : Kacamata ada di meja tamu
Implikasi adalah Pernyataan majemuk yang menggunakan kata hubung “Jika….maka….” disebut Implikasi, pernyataan bersyarat, kondisional atauhypothesical dengan notasi
p => q
Dibaca :
1. jika p maka q
2. q jika p
3. p adalah syarat cukup untuk q atau
4. q adalah syarat perlu untuk p


3.Wujud Evidensi
Evidensi merupakan semua fakta yang ada, semua kesaksian, semua informasi, atau autoritas yang dihubungkan untuk membuktikan suatu kebenaran. Fakta dalam kedudukan sebagai evidensi tidak boleh digabung dengan apa yang dikenal sebagai pernyataan atau penegasan. Dalam wujud yang paling rendah evidensi itu berbentuk data atau informasi. Yang dimaksud dengan data atau informasi adalah bahan keterangan yang diperoleh dari suatu sumber tertentu

4.Cara menguji data, fakta dan autoritas
A.Cara menguji data
Data dan informasi yang digunakan dalam penalaran harus merupakan fakta. Oleh karena itu perlu diadakan pengujian melalui cara-cara tertentu sehingga bahan-bahan yang merupakan fakta itu siap digunakan sebagai evidensi. Dibawah ini beberapa cara yang dapat digunakan untuk pengujian tersebut.
1. Observasi
2. Kesaksian
3. Autoritas

B.Cara menguji fakta
Untuk menetapkan apakah data atau informasi yang kita peroleh itu merupakan fakta, maka harus diadakan penilaian. Penilaian tersebut baru merupakan penilaian tingkat pertama untuk mendapatkan keyakitan bahwa semua bahan itu adalah fakta, sesudah itu pengarang atau penulis harus mengadakan penilaian tingkat kedua yaitu dari semua fakta tersebut dapat digunakan sehingga benar-benar memperkuat kesimpulan yang akan diambil.
1. Konsistensi
2. Koherensi

C.Cara menguji autoritas
Seorang penulis yang objektif selalu menghidari semua desas-desus atau kesaksian dari tangan kedua. Penulis yang baik akan membedakan pula apa yang hanya merupakan pendapat saja atau pendapat yang sungguh-sungguh didasarkan atas penelitian atau data eksperimental.
1. Tidak mengandung prasangka
2. Pengalaman dan pendidikan autoritas
3. Kemashuran dan prestise
4. Koherensi dengan kemajuan