Minggu, 29 April 2012

MANUSIA DAN PENDERITAAN


A. Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin atau lahir batin.

B.   S i k s a a n
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat  siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan.
Siksaan yang sifatnya psikis misalnya:
a.Kebimbangan: dialami seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan b.Kesepian: dialami seseorang yang merasa kesepian walaupun berada di keramaian.
c.Ketakutan: rasa ingin menghindar dari sesuatu  yang menyebabkan ketakutannya.
Sebab Seseorang Merasa Ketakutan :
  1.     Claustrophobia : takut terhadap ruangan tertutup
  2.     Agorophobia : takut terhadap ruangan terbuka
  3.     Gamang : takut berada di tempat ketinggian
  4.     Kegelapan : takut bila berada di tempat gelap
  5.     Kesakitan : takut yang disebabkan rasa sakit
  6.     Kegagalan : takut akan mengalami kegagalan.

C.  Kekalutan Mental
Kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah kurang wajar .Gejala-gejala permulaan seseorang mengalami kekalutan mental :
  1.     Nampak pada jasmani : pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
  2.     Nampak pada kejiwaan:cemas, takut patah hati, apatis, cemburu, mudah marah
Tahapan-tahapan gangguan kejiwaan :
  1.     Gangguan kejiwaan nampak dalam gejala kehidupan baik jasmani maupun rohani
  2.     Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif;
  3.    Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown).
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :
  1.     Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani /mental yang kurang sempurna
  2.     Terjadinya konflik sosial budaya akibat norma, tidak dapat menyesuaikan diri
  3.     Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial.
Kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya ke arah :
  1.     Positif : trauma (luka jiwa), survive dalam hidup;
  2.     Negatif : trauma diperlarutkan atau diperturutkan akhirnya frustasi.
Bentuk-bentuk frustasi
  1.     Agresi : kemarahan yang meluap-luap akibat emosi tidak terkendali
  2.     Regresi : kembali pada pola reaksi primitif atau kekanak-kanakan
  3.     Fiksasi : pembatasan pada satu pola yang sama;
  4.     Proyeksi : memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negatif pada orang lain;
  5.     Identifikasi : menyamakan diri dengan seseorang yang sukses
  6.     Narsisme : merasa dirinya lebih superior daripada orang lain
  7.     Autisme : menutup diri secara total dari dunia riil, puas dengan fantasinya sendiri.

D. Penderitaan Dan Perjuangan
Penderitaan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekuensi manusia hidup bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia melainkan juga menderita. Karena itu manusia hidup tidak boleh pesimis yang menganggap hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia harus optimis, ia harus berusaha mengatasi kesulitan hidup.
E. Penderitaan, Media Masa Dan Seniman
Dalam dunia modern sekarang ini kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih besar. Hal ini telah dibuktikan oleh kemajuan teknologi dan sebagainya  mensejahterakan manusia dan sebagian lainnya membuat manusia menderita.
Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakat. Tetapi tak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya seni sehingga para pembaca, penontonnya dapat menghayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni.
F. Penderitaan Dan Sebab-Sebabnya
Berdasarkan sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
A)   Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia :
  •      Perbuatan semena-mena kepada pembantu rumah tangga
  •      Perbuatan buruk orang tua yang menganiaya anak
  •      Perbuatan buruk para pejabat zaman orde lama
  •     Perbuatan buruk manusia terhadap lingkungan : banjir dan tanah longsor, perbuatan lalai : gas beracun.
B)   Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan
  •      Seorang anak lelaki buta sejak dilahirkan;
  •      Nabi Ayub mengalami cobaan Tuhan
  •      Tenggelamnya Fir’aun di laut Merah.
G. Pengaruh penderitaan
Sikap yang timbul pada orang yang mengalami penderitaan berupa sikap positif ataupun sikap negatif.  Contoh sikap negatif yaitu penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalkan tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup.
Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan. Sikap positif biasanya kreatif dan tidak mudah menyerah.
Apabila sikap negatif dan sikap positif ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca, penonton, maka para pembaca, para penonton akan memberikan penilaiannya.

MANUSIA DAN KEINDAHAN


A. KEINDAHAN
a. Pengertian
Kata keindahan berasal dari kata indah yang artinya bagus, cantik, elok, molek, dan sebagainya. Perbedaan keindahan:
  1.     Keindahan dalam arti yang luas. Pengertian keindahan yang seluas-luasnya meliputi keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral, dan keindahan intelektual.
  2.     Keindahan dalam arti estetis murni, menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya.
  3.     Keindahan dalam arti terbatas, lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda yang diserapnya dengan penglihatan.
b.Nilai Estetik
Nilai estetik adalah nilai suatu benda yang menyebabkan menarik minat seseorang atau suatu golongan.Nilai adalah semata-mata suatu realita psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada benda itu sendiri. Nilai digolongkan menjadi:
  •      Nilai ekstrinsik : sifat baik suatu benda sebagai alat untuk sesuatu hal lainnya
  •      Nilai intrinsik : sifat baik dari benda yang bersangkutan atau sebagai suatu tujuan ataupun demi kepentingan benda itu sendiri
c. Kontemplasi dan Ekstansi
Keindahan dapat dinikmati menurut selera seni dan selera biasa. Keindahan yang didasarkan pada selera seni didukung oleh faktor kontemplasi dan ekstansi.
Kontemplasi adalah: dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah.
Ekstansi adalah: dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah.
Apabila kedua dasar tersebut dihubungkan dengan bentuk di luar diri manusia, maka akan terjadi penilaian bahwa sesuatu itu indah.
d. Sebab Manusia Menciptakan Keindahan
  •      Tata nilai yang telah usang
  •      Kemerosotan zaman
  •      Penderitaan manusia
  •      Keagungan Tuhan
e. Keindahan Menurut Pandangan Romantik
Dalam buku An Essay on Man (1954), Erns Cassirer mengatakan bahwa arti keindahan tidak bisa pernah selesai diperdebatkan. Meskipun kita menggunakan kata-kata penyair romantik John Keats (1795- 1821) sebagai pegangan. Dalam Endymion dia berkata :
A thing of beauty is a joy forever its loveliness increases; it will never pass into nothingness (bahwa sesuatu yang indah adalah keriangan selama-lamanya, kemolekannya bertambah, dan tidak pernah berlalu ketiadaan).
B. RENUNGAN
Renungan artinya diam-diam memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori, yaitu  :

  •      Teori Pengungkapan.
            Dalil teori ini adalah ‘art is an expression of human  feeling’. Tokoh: Benedeto Croce, Leo Tolstoi
  •      Teori Metafisik.
Orang yang menggunakan firasat sebagai dasar merenung. Tokohnya : Plato dan Arthur Schopenhauer (1788-1860)
  •     Teori Psikologis.
Penciptaan seni didasarkan pada kejiwaan. Suatu teori lain tentang sumber seni adalah teori permainan (dikembangkan oleh Freedrick Schiller 1757- 1805 dan Herbert  Spencer 1820 – 1903).
C.  KESERASIAN
Keserasian, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang
The Liang Gie dalam bukunya garis besar estetika menjelaskan bahwa dalam menciptakan seni ada 2 teori yaitu :
a. Teori Objektif dan Teori Subjektif
  •      Teori objektif yang mencipta nilai estetik adalah sifat (kualitas) yang memang benar melekat dalam bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya.
  •      Teori subjektif perasaan dalam diri seseorang yang mengamati sesuatu benda.
b. Teori Perimbangan
Teori perimbangan tentang keindahan dari bangsa Yunani Kuno dahulu dipahami pula dalam arti yang lebih terbatas yakni secara kualitatif yang diungkapkan dengan angka
Teori perimbangan berlaku dari abad ke-5 SM sampai abad ke-17 Masehi selama 22 abad. Teori tersebut runtuh karena desakan dari filsafat empirisme dan aliran-aliran termasuk dalam seni. Bagi mereka keindahan hanyalah kesan yang subjektif sifatnya.
Para seniman romantik umumnya berpendapat bahwa keindahan sesungguhnya tercipta dan tidak adanya keteraturan, yakni tersusun dari daya hidup, penggambaran, pelimpahan dan pengungkapan perasaan.